Lihatfoto. Kritik Film dan Novel Dilan 1990. | Kompas. Menurut kami film tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam film tersebut berada pada dialog Dilan yang memberikan perkataanseorang guru atau berani menegakan kebenaran. Latar dan nusansa tahun 1990-annya sangat lekat terasa. Selain itu kesan kasmaran anak remaja sangat Sinopsis Surat Kecil Untuk Tuhan menceritakan kisah pilu dua kakak beradik yatim piatu bernama Angel (Izzati Khanza) dan Anton (Bima Azriel). Angel berumur 5 tahun, dan Anton berumur 9 tahun. Setelah kedua orangtuanya meninggal, Angel dan Anton mendapat tindakan kekerasan dari pamannya yang pemabuk. Kelebihannovel surat kecil untuk Tuhan ini adalah menyadarkan kita bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. tokoh-tokohnya berurusan dengan tuhan dan filmnya juga sedih. 29092016 Dari surat inilah sehingga diangkat sebuah judul untuk novel dan film Surat Kecil ReviewFilm Surat Kecil Untuk Tuhan (2017) Juli 04, 2017 Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya; SURAT KECIL UNTUK TUHAN. DISTRIBUTOR. Falcon Pictures. PRODUCERS. HB Naveen, Frederica. DIRECTOR. Fajar Bustomi. Official Trailer Surat Kecil Untuk Tuhan (2017) SURATKECIL UNTUK TUHAN adalah sebuah film drama terbaru 2017, yang berasal dari Indonesia.Film Surat Kecil Untuk Tuhan (2017) ini akan bercerita tentang sebuah kisah pilu tentang kehidupan dari kakak beradik yatim piatu, aitu Anton (diperankan Bima Azriel) dan Angel (diperankan Izzati Khansa). Yang mana keduanya terjebak dalam sebuah sindikat, yang memanfaatkan anak-anak terlantar untuk SuratKecil Untuk Tuhan (2017) - Hallo sahabat Indo Film, Pada Film yang akan anda lihat kali ini dengan judul Surat Kecil Untuk Tuhan (2017), kami telah mempersiapkan Film ini dengan baik untuk anda nikmati dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Film drama, Film indonesia, yang kami posting ini dapat anda pahami. baiklah, selamat menikmati. . Surat Kecil untuk Tuhan film 2011film Indonesia tahun 2011 karya Harris Nizam / From Wikipedia, the free encyclopedia Surat Kecil untuk Tuhan adalah film drama biografi Indonesia yang dirilis pada 7 Juli 2011 dengan disutradarai oleh Harris Nizam yang dibintangi oleh Dinda Hauw dan Alex Komang. Film ini diangkat dari kisah nyata dari novel best-seller yang berjudul sama. Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Masing-masing Dinda Hauw dan Alex Komang mendapatkan nominasi Piala Citra untuk Aktris Terbaik dan Aktor Terbaik. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beberapa tahun belakangan bisa dibilang merupakan masa kebangkitan dunia perfilman di Indonesia. Lihat saja betapa banyak film - film berkualitas dan meningkatnya animo penonton terhadap film produk dalam negeri. Salah satu film berkualitas yang baru saja rilis lebaran ini adalah Surat Kecil Untuk Tuhan. Film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini menceritakan kisah peluh dua kakak beradik yatim piatu yang bernama Anton dan Bustomi bisa dibilang sangat sukses menjadikan film ini sangat berbobot. Dengan durasi dua jam lebih, tak membuat sedetikpun penonton merasa lelah menonton film ini. Salah satu yang menjadi kelebihan film ini adalah isi ceritanya dan alurnya yang tak membosankan. Tak seperti film - film biasanya yang jalan ceritanya mudah ditebak. Surat Kecil Untuk Tuhan berhasil membuat penonton begitu antusias mengetahui akhir ceritanya. Film Surat Kecil Untuk Tuhan juga bertabur banyak nama aktor, seperti bintang fast and furious 7 Joe Taslim dan aktris cantik Bunga Citra Lestari. Walaupun diisi oleh aktor - aktor senior, namun tidak menutup pamor dari dua aktor cilik yaitu Bima Azriel dan Azzati Khanza. Duet Bima Azriel dan Azzati Khanza terlihat begitu kuat dan begitu memainkan emosi penonton. Tampilan padu juga cukup sukses ditampilkan oleh om Rudi Lukman Sardi, yang berhasil mengangkat cerita film ini menjadi lebih dalam. Selain itu, salah satu yang menjadikan film ini patut ditonton adalah misi penting dibaliknya. Berbeda dengan film - film lain yang hanya memiliki isi cerita yang bagus. Hal yang paling penting disampaikan dalam film ini adalah permasalahan anak - anak. Hal ini dapat dilihat dalam adegan ketika Anton Bima Azriel dan Angel Azzati Khanza dipaksa bekerja sebagai pengamen jalanan dan menerima tindakan kekerasan dari om Rudi. Permasalahan sosial termasuk anak - anak memang masih jarang disinggung oleh pelaku perfilman Indonesia. Padahal melalui film, hal - hal tersebut dapat diredam dan lebih diperhatikan. Masalah yang diangkat dalam film ini juga menggambarkan betapa kerasnya hidup anak - anak jalanan di Ibukota. Terutama bagi mereka yang yatim piatu serta yang kurang mendapat perhatian oleh orang ini begitu memiliki cerita yang dalam dan kritik yang keras terhadap perlakuan tidak manusiawi terhadap anak - anak. Seharusnya surat kecil untuk tuhan harus diperhatikan oleh dunia Internasional, karena permasalahan yang diangkat sudah menjadi permasalahan dunia. Bahkan menurut saya, film ini patut diperjuangkan untuk menjadi perwakilan Indonesia di ajang Oscar untuk best foreign language ini harus menjadi masuk dalam daftar nonton kalian minggu ini. Kalian pasti akan terbawa oleh cerita kasih sayang kakak beradik hingga permasalahan anak - anak jalanan. Selain itu, alur cerita yang bagus akan membuat kalian terhanyut akan kesedihan hingga romansa yang ada di kisah kakak dan adik yang menguras air mata Lihat Lyfe Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Surat Kecil Untuk Tuhan adalah film pembuka Falcon Pictures di libur lebaran tepatnya dirilis pada tanggal 25 Juni 2017. Diambil dari cerita novel karya Agnes Davonar, dengan skenario yang ditulis oleh Upi Avianto screenplay. Film drama yang diproduseri Frederica ini digarap oleh Fajar Bustomi dan dibintangi Bunga Citra Lestari dan Joe Taslim sebagai salah satu pemeran utama. Film ini berdurasi sekitar 127 menit atau 2 jam 7 yang diangkat adalah mengenai problematika anak jalanan, Anton Bima Azriel dan Angel Izzari Khansa kakak beradik yatim piatu yang terjebak dalam sindikat memanfaatkan anak-anak terlantar untuk dijadikan pengemis jalanan yang dimana hasilnya itu harus disetorkan kepada ketua sindikat yakni Om Rudi Lukman Sardi. Jika tidak berhasil mencapai target dalam meminta-minta maka hukuman pecutan, disetrika dan ditenggelamkan dalam air akan menanti mereka. Di usia yang masih sangat kecil, mereka diperbudak untuk menjadi mesin uang tanpa kenal waktu dan sangat minim untuk mencapai indahnya masa suatu ketika saat Angel menyebrang di jalan raya, ia tertabrak oleh sebuah mobil sampai terpental dan tak sadarkan diri. Angel dibawa ke rumah sakit, Om Rudi tidak mau menanggung biayanya, untung ada seorang pasangan suami istri yang mau menanggungnya dan mengangkat Angel sebagai anak mereka. Sejak saat itulah Angel terpisahkan dengan Anton. Ia tidak pernah tahu lagi di mana keberadaan sang kakak. Film ini menyajikan 2 alur berbeda dimana Angel semasa kecil yang memprihatinkan dengan Angel yang telah dewasa dengan perubahan nasibnya. Di Sydney, Australia, 15 tahun kemudian, Angel yang telah beranjak dewasa ini diperankan oleh Bunga Citra Lestari, gadis cantik dan pandai yang berhasil mewujudkan impiannya menjadi seorang pengacara dan menjadi pribadi yang suka memberikan bantuan hukum kepada orang-orang yang lemah. Di Sydney pula lah dia bertemu sang pujangga hati, yaitu seorang dokter muda yang bernama Martin Joe Taslim. Sebelum menikah dengannya, Angel ingin kembali ke Indonesia dan mencari keberadaan sang kakak yang tak kunjung ditemukan. Hingga di Jakarta ia menemukan kenyataan-kenyataan pedih lainnya yang belum diketahui dan mengungkapnya sampai meja hijau. Pada awal adegan, penonton disuguhi tindakan kekerasan yang dapat menguras air mata tentang kisah kehidupan anak jalanan yang begitu eksploitatif, berlebihan dan cenderung kurang cocok ditonton oleh anak-anak. Apalagi ada suatu adegan dimana seakan-akan seorang anak yang ingin dioperasi untuk jual beli organ tubuh manusia. Pada menit awal pun pewarnaan kontras seperti kekuningan dan minimnya cahaya yang menjadi kurang jelas menyulitkan penglihatan, tapi itulah yang mungkin memberikan kesan miris dan antara Anton & Angel kecil begitu solid dan berhasil memerankan perjuangan anak kecil yang pilu. Padahal, tak banyak pemeran anak kecil yang penjiwaannya bisa sampai maksimal. Joe Taslim selaku Martin menunjukan kehangatan sebagai seorang kekasih dari Angel dan menjadi seorang dokter yang bersahaja kepada pasien-pasiennya. Bunga Citra Lestari cukup terlihat seperti bukan perwujudan Angel kecil yang pernah mengalami kesengsaraan hidupnya, ia seperti tokoh yang berbeda. Kemesraan antara Angel dan Martin sayangnya terasa agak kaku dan kisah cinta keduanya seperti hanya sebagai pelengkap semata tidak begitu di pemeran pendukung seperti Aura Kasih Ningsih dalam film ini cukup mencuri perhatian untuk aktingnya selaku anak asuh Om Rudi yang mendapatkan perlakuan tak senonoh dan juga kepada Rifnu Wikana yang berperan sebagai tangan kanan Om Rudi bisa memberikan chemistry yang kuat dengan Aura Kasih. Pemeran Om Rudi oleh Lukman Sardi juga terlihat sangat profesional, kesangarannya, sifat yang begitu dingin, kejam dan tanpa ampun. Pada adegan terakhir di pengadilan pun beliau dapat menutupi kekejamannya lewat muka polosnya itu yang dapat membuat kesal penonton. Bahkan adegan Martin dengan pasiennya yang mengidap kanker terlihat lebih backsound lagu-lagu dengan orkestra yang memperkuat suasana hingga penonton terhanyut dan terharu dalam cerita walau terlihat jadi lebih drama dan karena lebih banyaknya adegan menyayat hati seperti mengharuskan terbawa suasana sedih. Penyelesaian film ini terlihat lebih singkat walaupun durasi film sudah cukup panjang. Disamping berbagai kekurangan yang terdapat dalam film, benar-benar dapat disingkirkan dengan epiknya alur cerita dan kisah yang banyak mengandung nilai moral dan pelajaran hidup untuk tidak memanfaatkan orang lemah, larangan perdagangan organ tubuh manusia, tindakan kekerasan dan pelecehan seksual yang masih marak terjadi di berbagai wilayah di beberapa negara. Lihat Ruang Kelas Selengkapnya WARTA KOTA, TANAHABANG - Kesempatan untuk bermain dalam film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' memberikan tantangan tersendiri Aura Kasih 30. Menurutnya film yang disutradarai Fajar Bustomi berbeda dari film kebanyakan saat ini. "Bedanya mungkin di era sekarang sudah jarang banget film yang ngangkat soal sosial, anak-anak, eksploitasi anak," ujarnya saat berada di acara gala premiere film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa 20/6. Mantan kekasih Glenn Fredly itu pun mengaku tertantang bermain dalam film tersebut. "Aku lihat selain ceritanya bagus dan filmnya berkualitas, banyak banget pesan moral yang didapat dari film ini untuk penonton," ucapnya. Apalagi menurutnya sekarang ini ada banyak orang yang mulai meninggalkan rasa kemanusiaan. Sehingga diharapkan kehadiran film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' mampu menggugah rasa empati masyarakat. "Pada zaman sekarang orang sudah lupa dengan rasa kemanusiaan. Orang banyak yang tidak peduli dan memikirkan diri sendiri, selfish. Film ini mengajarkan kita untuk berempati, peduli terhadap sesama dan semoga bisa membangkitkan lagi rasa kemanusiaan," katanya. Dalam film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' Aura Kasih berperan sebagai Ningsih, teman masa kecil Angel Bunga Citra Lestari semasa di rumah penampungan untuk anak jalanan. Surat Kecil Untuk Tuhan menjadi film pembuka Falcon Pictures di tahun 2017. Diadaptasi dari novel karya Agnes Davonar, untuk skenarionya ditulis oleh Upi Avianto yang tahun lalu menggarap My Stupid Boss. Film drama ini digarap oleh Fajar Bustomi dan dibintangi Bunga Citra Lestari dan Joe Taslim. Surat Kecil Untuk Tuhan menceritakan kisah Anton dan Angel, kakak-beradik yatim piatu yang harus menjadi anak jalanan dan terjebak dalam suatu sindikat yang memanfaatkan anak-anak terlantar untuk menjadi pengemis jalanan. Di usia mereka yang masih sangat kecil, mereka diperbudak untuk menjadi mesin uang. Keduanya tak pernah mengenal indahnya masa kecil. Hingga satu peristiwa terjadi, Angel mengalami kecelakaan di jalan raya. Ketika Angel sadar, ia sudah ditinggal seorang diri di rumah sakit. Dan sejak saat itulah Angel terpisahkan dengan Anton. Ia tidak pernah tahu lagi di mana keberadaan sang kakak. 15 tahun berlalu, di Sydney, Australia. Berkat keluarga angkatnya, Angel tumbuh dewasa dan berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengacara. Di sana Angel bertemu dengan Martin, seorang dokter muda yang membuatnya jatuh cinta. Walau hidupnya sempurna, Angel tetap dihantui oleh masa lalunya. Ia tidak pernah bisa berhenti memikirkan Anton. Di tengah hidupnya yang penuh kebahagiaan dan rencananya untuk menikah dengan Martin, Angel mengambil keputusan kembali ke Jakarta untuk mencari keberadaan sang kakak. Akankah Angel dan Anton bisa bertemu lagi setelah 15 tahun terpisah? Film dibuka dengan kisah haru Angel dan Anton, mulai dari di tempat bibinya disiksa pamannya hingga kabur ke jalanan dan ditemukan oleh Om Rudi yang ingin menampung mereka. Dengan color grading yang konsisten mendung di awal, kisah pilu kakak-beradik ini makin terasa. Gongnya ketika Angel tertabrak mobil dan harus dilarikan ke rumah sakit. Izzati Khanza cukup menjiwai perannya sebagai Angel kecil, pujian utama tentunya disematkan pada perjuangan sang kakak alias Anton yang diperankan Bima Azriel. Chemistry mereka terlihat solid dan pastinya sukses membuat banjir air mata. Move on, Angel dewasa diperankan oleh Bunga Citra Lestari yang beradu akting dengan aktor laga Joe Taslim sebagai kekasihnya, Martin. Sebagai pemain utama, sayangnya mereka berdua kurang begitu klop. Kemesraan Angel dan Martin terasa agak kaku dan kisah cinta mereka dihadirkan hanya sebagai pelengkap semata. BCL tampak kurang mampu melebur dalam karakter Angel, sehingga ia terlihat seperti sedang memerankan dirinya sendiri. Justru yang mencuri perhatian adalah pemain pendukungnya, Lukman Sardi sebagai Om Rudi, bos anak-anak jalanan. Tak bisa dipungkiri Lukman sukses menjadi karakter yang bengis dan mengesalkan di film ini. Kejutan terbesar datang dari Aura Kasih yang memerankan Ningsih, salah satu anak asuh Om Rudi. Tidak disangka penyanyi seksi ini sanggup memerankan tokoh kunci yang memiliki trauma masa lalu. Karakter Ningsih juga turut didukung oleh penampilan apik dari Rifnu Wikana sebagai Asep, anak buah Om Rudi. Ningsih dan Asep justru memiliki chemistry yang lebih memikat ketimbang Angel dan Martin. Selain itu, salah satu kekuatan Surat Kecil Untuk Tuhan adalah musik scoringnya. Paduan suara Purwacaraka yang menyanyikan lagu-lagu anak dengan iringan orkestra membuat kita makin terhanyut akan kisah haru Anton dan Angel. Dari segi cerita, Fajar Bustomi konsisten membuat kita haru di setiap momen. Meski begitu, film ini juga menyisipkan bumbu crime-thriller yang seru sehingga penonton tak melulu bersedih di sepanjang filmnya. So far, Surat Kecil Untuk Tuhan bisa menjadi pilihan tontonan di Lebaran 2017 dengan pesan moral yang bagus. amu bisa ajak keluarga, anak, keponakan, teman bahkan gebetan kamu. Beli tiket Surat Kecil Untuk Tuhan di sini. Tonton trailernya di bawah ini Penulis Tri Wahyudi & Triska Sarwono Baca juga Daftar Film Indonesia Tayang Lebaran 2017 Review Film Mampukah Jailangkung Selegit Jelangkung? Post navigation

kelebihan dan kekurangan film surat kecil untuk tuhan 2017